Saat dan Waktu Itu…

Illustrasi: thebestweddings.blogspot.com

Hari demi hari kita lewati bersama. Ada tawa, ada juga tangis. Ada suka, dan ada juga duka. Semua kita lalui bersama. Berbagi rasa. Saling mengisi. Penuh dengan kerinduan. Selalu bercinta. Bercinta selalu dengan penuh cinta. Membuat hidup menjadi hidup dan indah menjadi sangat indah.

Masih teringat pertama kali saya memberanikan diri untuk menyapa dirimu. Saya mengirimkan sebuah pesan singkat untukmu. Hanya pertanyaan tentang kabar dan nama. Ya, saya memberitahukan dirimu siapa saya. Masih ingat, kan, sayang?!

Saya sebetulnya ragu dan malu untuk menyapa dirimu, namun saya sudah tidak kuasa untuk tidak menyapa. Ada sebuah rasa yang sudah lama saya simpan dan tidak mungkin lagi saya singkirkan. Saya ingin dekat denganmu. Dekat sekali.

Lega rasanya waktu dirimu menerima dengan membalas sapaan saya. Apalagi kemudian kamu meminta saya untuk menelponmu. Lucu juga, sih! Saya yakin sekali kamu pun ada rasa terkejut dan bingung. Tidak tahu harus bagaimana, ya?! Hehehe….

“Hai!”
“Hai!”
“Apa kabar?”
“Baik. Apa kabar?”
“Baik juga. Sedang apa?”

Nggak ada. Kamu sedang apa?”
Nggak ada juga.”
Nggak sibuk?”
Nggak! Saya sedang santai-santai saja.”
“Oh!”

“Bolehkan saya menanyakan sesuatu?”
“Boleh,
dong! Apa?!”
“Hmmm….”

Kita pun kemudian bicara panjang lebar. Bercerita banyak sekali. Sejak saat itu, kita pun menjadi lebih dekat. Selalu saja saling menyapa dan saling bercerita. Aneh rasanya bila tidak menyapa ataupun disapa. Selalu ada kerinduan di dalam hati. Pikiran pun tak bisa lepas dari dirimu. Hati selalu penuh dengan dirimu.

Ada saat di mana saya benar-benar tersadar bahwa ternyata memang benar sekali. Kamu adalah yang selama ini saya cari. Yang selalu saya impikan dan inginkan. Yang memang sudah sejak lama ada di dalam hati saya. Entah kapan itu ada, saya pun tidak pernah tahu. Dirimu adalah belahan jiwa saya. Jantung hati saya. Cinta saya. Kamu adalah saya. Dirimu adalah diri saya sendiri. Kamu tahu ini bahwa ini semua benar adanya. Kamu pun merasakan hal yang sama. Luar biasa, ya?! Aneh!!! Tapi, ya, bagaimana?! Sudah dari sananya begitu. Kita nikmati saja bersama. Iya, kan, sayang?!

Semakin lama semakin jelas lagi semuanya. Tidak perlulah bicara soal bukti ataupun pembuktian. Rasa itu sudah cukup bagi saya. Bercinta denganmu menumbuhkan sejuta keyakinan. Saya sangat yakin bahwa saya sangat mencintai kamu. Saya juga sangat yakin kamu mencintai saya. Sepenuh hati. Sepenuh jiwa dan raga. Saya cinta kamu. Sangat cinta. Teramat sangat cinta. Banget banget banget!!!

Mengenang dan mengingat saat dan waktu itu sangatlah menyenangkan. Membuat senyum selalu menghias di wajah. Selalu manis dan indah terasa. Menjadi obat yang paling ampuh dan manjur untuk terus membuat rasa cinta itu ada. Melupakan segala marah, sedih, dan luka yang pernah ada. Menjaga agar semua rasa cinta itu semakin tumbuh besar dan besar lagi. Sebuah harmonisasi bercinta.

Melupakan saat dan waktu yang pernah dilalui itu akan menepis dan mengurangi rasa cinta. Apalagi bila sudah jauh dari mata. Tawaran menggoda dan menggiurkan tidak pernah tidak ada. Semuanya tergantung pada ingatan dan kejujuran dalam hati. Kenapa tanah air, bangsa, dan negara ini harus terhilang dan terhapus dari semua yang ada?! Tidakkah ada ingatan sedikit pun tentang cinta yang pernah ada?!

Marilah kita semua mengenang saat dan waktu itu. Saat semua cinta itu ada. Bukalah segala yang tersimpan itu. Ambil, raih, dan rasakan. Biarkan semuanya mengalir dalam tubuh, jiwa, dan raga. Menutup luka dan membelai lembut hati kita. Menghapus segala marah, sakit, dan juga dendam. Penuhi diri dengan cinta. Semuanya akan menjadi lebih indah dan sangat indah.

Ini untuk semua dan bagi semua. Cinta saya untuk semua.

Selamat menikmati saat dan waktu itu!!!

Salam hangat penuh cinta selalu,

3 Maret 2010

About bilikml

Saya adalah saya yang memiliki cinta untuk semua. Biarlah semua yang saya tulis menjadi ibadah, hormat, dan pengabdian kepada Yang Maha Kuasa agar berguna dan bermanfaat bagi semua yang saya cintai, Indonesia. Long lasting love for lust.... Freedom toward never ending and never last happiness.
This entry was posted in Cinta, Jiwa Merdeka, Mimpi and tagged , , , , , , , . Bookmark the permalink.

2 Responses to Saat dan Waktu Itu…

  1. Nurul Amin says:

    Cinta memang membuat hidup lebih Indah. Dengan Cinta, seakan dunia tanpa masalah, benarkah?ataukah memang orang yang mabuk Cinta menggampangkan, atau bahkan mengabaikan masalah? Bisakah kita selalu mabuk cinta dengan semua orang didunia ini. Hingga hidup kita penuh cinta, dan dunia menjadi begitu indahnya. 🙂

    • bilikml says:

      jatuh cintalah berkali-kali dengan segala cinta yang ada, yang sudah diberikan oleh-Nya dan untuk menghormati dan menghargai semua itu…

      salam hangat penuh cinta selalu untukmu….

Leave a comment