Ngintip Aja!!!

vouyerism

Illustrasi: google

KALAU melihat langsung tidak berani. Apa lagi melakukannya secara terang-terangan?! Wah, nggak jantan banget, nih!!!

Masa beraninya cuma ngintip doang?!

Jadi ingat cerita seorang teman sewaktu pulang ke kampung halamannya di daerah Sumatera. Dia bercerita ada seorang pria yang tertangkap basah sedang mengintip ke dalam kamar tetangganya. Ngintip suami istri sedang bercinta!!! Mending kalau dari jendela, ini dari ventilasi udara!!! Kacau!!! Niat banget, deh!!! Orang ini babak belur digebukin orang sekampung!!! Persis seperti maling ayam. Ampun, deh!!!

Soal intip-mengintip ini memang sudah bukan barang aneh lagi di zaman sekarang ini. Browsing di internet saja sudah bisa tahu ada berapa banyak foto dan “adegan” yang seharusnya tidak jadi konsumsi publik, malah jadi bulan-bulanan orang. Sudah banyak, kan, artis kita yang jadi korbannya? Kalau memang sengaja biar diintip dan dipublikasikan, sih, lain ceritanya. Ada juga yang memang begitu. Tapi ini beneran asli yang kurang ajar!!!

Vouyerism, yang berasal dari bahasa Perancis, voyeur “yang melihat”, dalam istilah psikologinya, didefiniskan sebagai perilaku seksual menyimpang yang berpraktek dengan cara mengintip adegan-adegan intim, seperti mandi, buang air, ganti pakaian, atau bercinta. Pokoknya, intinya, dia senang banget mengintip dan merasa terangsang secara seksual bila melakukannya.

Cara mengintipnya bisa macam-macam. Bisa lewat lubang kunci, jendela, ventilasi, atau ada juga, lho, yang sampai niat buat lubang di dinding!!! Itu cara yang tradisional. Kalau yang sudah lebih canggih, biasanya menggunakan kaca, camera, dan video yang tersembunyi. Tak sedikit yang sebegitu nafsunya membeli peralatan lumayan menguras kocek dan memasangnya di tempat-tempat yang sulit. Seperti di langit-langit pertokoan, pas di tempat ganti baju. Gila bener!!!!

Nah, saking banyaknya orang yang senang mengintip, kalau sempat masuk ke lokalisasi di luar negeri, sengaja disediakan tempat khusus bagi mereka yang senangnya mengintip. “Peep Show”, namanya. Masukkan koin, jendela kecil terbuka. Adegan erotis pun bisa dilihat. Layarnya tertutup lagi kalau sudah habis waktunya. Isi lagi, buka lagi. Ya, begitu aja terus!!!

Kontroversi mengenai apakah tindakan mereka termasuk tindakan kriminal atau tidak, terus saja diperbincangkan. Salah karena melanggar privasi orang lain, apalagi kalau sampai dipublikasikan ke mana-mana. Tetapi banyak yang melakukannya, tuh!!! Di desa, di kota, di negara maju, di negara berkembang. Di mana-mana pasti ada saja yang melakukannya. Masalahnya lagi, kalau ketahuan, sudah pasti bisa dihukum. Entah dihukum oleh masyarakat setempat dengan sangsi sosial ataupun oleh jeratan hukum. Kalau yang nggak ketahuan itu, lho!!! Hmmm….

Banyak juga masyarakat di dunia ini yang menganggap bahwa ini merupakan hal yang biasa dan lumrah. Wajarlah, namanya juga iseng!!! Iseng yang mengganggu dan meresahkan menurut saya, sih!!! Memangnya enak diintip?! Huh!!! Iya, nggak perempuan?!! Soalnya, biarpun ada juga perempuan yang hobi mengintip, tetapi korban terbanyaknya adalah perempuan. Perempuan memang lebih sedap dipandang juga, kali, ya?

Yang paling saya takutkan lagi sebetulnya adalah perkembangan pada tahap selanjutnya dari perilaku ini. Seperti yang terjadi pada kasus pasangan suami isteri di Medan sana. Sang suami sering meminta istrinya berhubungan intim dengan pria lain, yang dia bayar, dan yang disukai istrinya, sementara sang suami asyik menikmati dari balik pintu kamar. Biasanya, sang suami melakukan masturbasi sendiri atau kalau adegan sang istri dan pria bayaran itu sudah selesai, suami baru masuk dan berhubungan intim dengan sang istri. Pussiiinggg, deh, kalau sudah begini!!! Sakit jiwa!!!

Kayaknya kita tidak boleh menganggap tindakan ini sebagai sesuatu yang wajar, deh!!! Apalagi dianggap sebagai perbuatan iseng belaka. Iseng kalau sekali doang, tapi kalau sudah lebih dari sekali, kayaknya bukan iseng lagi, deh!!! Patut untuk diperiksa secara psikologis.

Tulisan ini sengaja saya buat untuk memberikan masukan agar para pembaca bisa berhati-hati dan lebih waspada. Jangan sampai kita menjadi orang yang suka ngintip atau jadi korban tukang intip. Hati-hati, ya!!!

Semoga bermanfaat!!!

Salam hangat selalu,

Mariska Lubis

2 November 2009

About bilikml

Saya adalah saya yang memiliki cinta untuk semua. Biarlah semua yang saya tulis menjadi ibadah, hormat, dan pengabdian kepada Yang Maha Kuasa agar berguna dan bermanfaat bagi semua yang saya cintai, Indonesia. Long lasting love for lust.... Freedom toward never ending and never last happiness.
This entry was posted in Pendidikan Sosial and tagged , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a comment