Tidak bisa dipungkiri bahwa chat dan phone sex seringkali sangat menggairahkan. Gairah itu sendiri datang bukan karena cinta tetapi sesungguhnya merupakan nafsu untuk memuaskan diri sendiri lewat imajinasi yang penuh dengan keliaran. Siapa yang bisa membatasi imajinasi itu?! Tidak ada yang bisa!!! Berhubung hanya seputar nafsu semata meski dirasa benar itu cinta, ujung-ujungnya jarang sekali yang berbuah keindahan. Sampai bosan rasanya mendengar segala pembenaran dan alasan tentang yang satu ini.
Berawal dari saling sapa dan menyapa, paling banyak di Facebook, blog dan jejaring sosial, BBM, dan YM. Lalu karena kemudian merasa nyaman, diteruskan menjadi saling cerita dan akhirnya imajinasi dan hasrat serta nafsu itu pun semakin tidak terbendung. Apalagi bila ada kesempatan dan diberi kesempatan. Ujung-ujungnya tidak jauh dari seks.
Jika dikatakan selingkuh karena sudah melakukannya dengan yang lain, memang fakta dan kenyataannya demikian. Bila dikatakan “pacar” atau “kekasih” menurut saya tidak demikian karena di dalam melakukan chat dan phone sex ini tidak ada yang bisa saling mengikat. Dilakukan suka sama suka dan sama-sama mau.
Oleh karena itulah, bila kemudian terjadi sesuatu yang membuat hubungan ini tidak berlanjut, seharusnya tidak perlu melakukan pembelaan diri untuk membenarkannya. Apalagi bila sampai ada tuduhan telah melakukan pelecehan seksual yang biasa ditudingkan oleh perempuan. Malah menurut saya, mereka yang telah melakukan tuduhan inilah yang seharusnya dituntut secara hukum bila sudah menyebarkannya dan mengajak yang lainnya untuk menghukum dan menghakimi orang yang dituduhnya. Paham nggak apa itu pelecehan seksual?! Kalau mau sama mau mana ada pelecehan?!
Biasanya hal ini terjadi bila salah satu kemudian menghilang ataupun memutuskan hubungan begitu saja. Ketakutan karena sudah mengirimkan foto-foto seronok yang biasa dilakukan atau sudah melakukan chat dan phone sex yang bisa menjadi barang bukti, yang kemudian membuatnya panik. Apalagi untuk orang-orang yang penuh dengan dusta dan kemunafikan. Biasa tampil alim, baik, dan suci namun pada faktanya tidak demikian, di mana mau ditaruh muka. Begitu, kan?!
Menjadi lebih konyol lagi bila sudah ketahuan suami, ketakutan itu pun semakin menjadi. Malah tak sedikit yang akhirnya mengaku kepada pasangannya dengan berbagai alasan termasuk cinta. Merasa sudah cinta dengan yang lain padahal semua itu hanya terpesona karena merasakan sesuatu yang berbeda saja. Itu saja belum mengerti dan paham, bagaimana bisa mengaku lebih baik?! Beranikah mengakui apa kekurangan dan segala ambisi yang diinginkan tanpa harus ada kepalsuan?! Beranikah berterus terang atas rasa cemburu, iri hati, dan dengki karena tidak mampu mendapatkan apa yang diburu itu?!
Curhat sana sini ceritanya untuk bertanya tetapi yang ada malah justru lebih banyak untuk mencari pembelaan dan dukungan untuk meyakinkan dirinya adalah benar. Tudingan itu pun semakin gencar dilakukan agar bisa tetap mendapatkan nilai sebagai yang “terhormat’, sayangnya, justru itulah yang membuat diri semakin tampak tidak terhormat. Orang yang banyak memberikan alasan meski dianggap rasional dan disertai bukti serta fakta sekalipun, adalah orang yang sebenarnya telah menutupi apa dan siapa diri mereka sendiri.
Yah, aneh saja menurut saya bila ada orang yang mengakui dirinya sudah selingkuh tetapi tidak mau jujur mengakui apa penyebabnya. Dusta atas apa yang telah menjadikan ikatan itu ada tidak juga mau diakui. Berapa banyak yang menikah memang benar karena cinta?! Beranikah mengakuinya?! Tak perlu alasan macam-macam, akui saja dulu.
Juga tidak mau mengakui bahwa secara tidak sadar ataupun disadari memang telah “mengundang” untuk melakukannya. Mana ada orang yang selalu memasang foto terbaiknya tidak ingin mendapatkan nilai baik dari yang lain. Pujian itu memang diharapkan bukan?! Bila pun tujuannya bukan untuk menggoda ataupun merayu, sadar nggak kalau foto itu memang bisa mengundang?! Apa ada yang mau dibilang jelek?! Apa ada yang tidak suka bila dipuji dan diberi perhatian?!
Makanya saya sampai dengan saat ini masih suka bingung dengan soal foto dan penampilan perempuan yang berkerudung dan berjilbab di profil-profil media komunikasi sosial. Berkerudung dan berjilbab itu bukankah tujuannya untuk menutupi aurat?! Apakah karena wajah bukan bagian dari yang dianggap aurat sehingga boleh diumbar begitu saja?! Memangnya kenapa sampai bagian tubuh yang lain harus ditutupi dan dibilang aurat?! Apalagi jika difoto dengan wajah yang serba dipoles dan sengaja ditonjolkan, begitu juga dengan gayanya yang bisa dibilang sangat menggoda dan mengundang. Apakah orang lain yang tertarik dan tergoda itu salah?!
Jika memang berkerudung dan berjilbab, kok, masih juga selingkuh ataupun melakukan chat dan phone sex bukan dengan pasangannya?! Apakah memburu pria dan mengejar pria untuk mendapatkan kepuasan nafsu itu benar?! Bagaimana dengan aurat “hati” yang seharusnya lebih penting untuk dikerudungi dan ditutupi daripada penampilan?! Mana yang lebih penting dan seharusnya diutamakan?! Bila ada yang memang paham dan mengerti, saya tolong diberitahu, ya!!!
Yang paling parah adalah karena takut untuk bertanggungjawab atas apa yang telah diperbuatnya sehingga melimpahkannya kepada yang lain. Air mata pun dijual untuk mendapatkan simpati dan dukungan. Diberitahu yang sebenarnya pun keras kepala dan malah semakin tinggi hati malah semakin juga keras melakukan pembelaan diri. Ini sudah merupakan indikasi ada masalah psikologis yang akut dan harus segera dibenahi. Itu pun jika memiliki jiwa besar dan keberanian untuk mengakuinya. Biasanya, tidak sama sekali!!!
Lain lagi dengan pria, banyak yang memang suka iseng dan main-main dengan perempuan. Pada dasarnya kebanyakan memang melakukannya untuk mendapatkan kepuasan seksual, namun tak sedikit yang melakukannya secara sengaja untuk menjebak mangsanya. Menjebak di sini bisa dalam arti memang untuk perbuatan yang jahat dan seringkali dilakukan secara beramai-ramai, bisa juga untuk mencari tahu bagaimana perempuan itu sebenarnya. Kan, banyak yang tidak mau tertipu dengan penampilan perempuan. Apalagi jika belum pernah bertatap muka, semua bisa menjadi siapa dan tampilan di foto belum tentu sama dengan aslinya.
Yang jahat adalah bila melakukan ini untuk tujuan bisa tertawa dan bersenang-senang. Apalagi terus menjadi bangga karena bisa menaklukkan banyak perempuan. Yah, memang benar bila dikatakan hebat karena bisa membodohi banyak perempuan, dan itu memang salah perempuannya sendiri, kenapa mau?! Namun bila sudah melakukannya dan kemudian menyebarkan apa yang telah dilakukannya itu baik itu berupa chat, SMS, ataupun foto dan video seks yang sudah dilakukan, itu sudah kriminal dan melanggar hukum. Amat sangat tidak lucu dan sama sekali bukan prestasi yang membanggakan.
Bila pun memang merasa tidak melanggar hukum karena sudah biasa melakukannya, maka harus dicari tahu, jangan-jangan sudah kecanduan dan ketagihan. Ini menjadi masalah baru lagi, karena bisa memiiiki kelainan kejiwaaan perilaku seksual. Namun demikian, seberapa banyak yang berani untuk mengakuinya?! Berapa banyak yang berani untuk menghadapi fakta dan kenyataan yang sebenarnya?! Hebat di atas ranjang dunia maya dan telekomunikasi belum tentu benar hebat di atas ranjang dunia nyata. Makanya butuh pembuktian dan pengakuan untuk bisa meyakinkan diri bahwa memang benar hebat. Apalagi kalau banyak perempuan dan pria lain yang mengakuinya, ya?!
Saya menganggap bahwa chat dan phone sex yang mewabah terjadi di masyarakat Indonesia sekarang ini adalah sebuah fenomena gejala sosial yang sangat memprihatinkan. Di sini bisa tampak jelas sekali bagaimana ketidakstabilan sosial psikologis masyarakat yang sudah kehilangan rasa percaya diri, jati diri, dan juga keyakinan baik pada diri sendiri maupun yang lainnya. Tentunya hal ini juga termasuk pada kesehatan kondisi psikologisnya dan bagi saya sungguh amat sangat mengerikan. Sebuah Negara yang memiliki masyarakat yang tidak stabil secara psikologis dan tidak sehat jiwanya maka tentunya tidak akan pernah bisa menjadi sebuah Negara yang kokoh dan kuat. Hancur dan semakin hancur, iya, apalagi tidak ada kesadaran dari dalam diri setiap anggota masyarakat untuk mau mengubah dan memperbaikinya.
Apa yang menjadi penyebab utamanya, baik saya sudah tampak jelas sekali, yaitu pembodohan dan kebodohan. Daya pikir, pola pikir, dan wawasan itu sedemikian terbatas dan dibatasinya sehingga tidak memiliki kemampuan untuk melihat segala sesuatunya secara objektif dan dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Persepsi, nilai, dan pandangan yang ada dijadikan sebuah keyakinan yang dianggap benar sehingga merasa tidak perlu lagi untuk berpikir. Apa yang benar dan salah pun semakin tidak jelas, mana yang benar fakta dan mana yang palsu dan dibuat pun bingung. Kebenaran Sang Maha Kuasa pun bisa diputarbalik dengan segala pembenaran manusia berdasarkan kepentingan, kan?!
Dusta dan kemunafikan itu sudah sedemikian hebatnya karena persepsi, nilai dan pandangan yang ada sehingga membuat takut untuk menjadi diri sendiri. Yang diutamakan adalah “nilai” dari yang lain secara fisik, materi, dan “tampak luar” semata. Kejujuran itu menjadi sesuatu yang sangat langka. Untuk menjadi berbeda itu tidak mudah, butuh keberanian, dan berapa banyak yang memiliki nyali untuk hal ini?! Berjiwa besar dan berani bertanggungjawab atas dan untuk diri sendiri pun tidak berani.
Kualitas manusia pun menjadi semakin berkurang dengan adanya berbagai pembenaran yang dilakukan lewat politisasi berbagai kebenaran untuk tujuan dan kepentingan tertentu. Ini membuat masyarakat menjadi semakin terkotak dan ekslusif sehingga komunikasi pun semakin menjadi ada jarak antara satu kelompok dengan kelompok yang lainnya. Yah, kompleksitas primordial pemikiran manusia, deh!
Ditambah lagi dengan semakin menurunnya daya baca dan daya bahasa yang menunjukkan semakin menurunnya juga kualitas seseorang dan masyarakat pada umumnya. Mereka yang mengaku penulis dan bekerja di media massa pun jarang sekali ada yang mau berpikir jauh tentang hal ini. Bahasa yang digunakan suka-suka dan yang penting enak serta keren dan trendi saja, kan?! Berapa banyak yang mau belajar bahasa yang baik dan benar?! Ini malah asyik saja sibuk membuat bahasa-bahasa baru dan mengubah tata bahasa dan bahasa itu sendiri dengan seenaknya. Yah, beginilah jadinya Negara ini.
Jadi, fenomena masalah chat dan phone sex ini bukan sekedar masalah biasa bagi saya. Ini sudah menjadi masalah besar dan menyangkut banyak sekali faktor yang terkait yang menjadi penyebab dan sekaligus menjadi efek sampingnya.
Kita tidak usahlah saling menyalahkan ataupun menuding dan menuduh. Bercermin saja dulu karena perubahan itu harus dimulai dari diri sendiri bukan yang lain. Tidak ada manusia yang bisa mengubah manusia lainnya selain diri sendiri. Mau? Berani? Masa depan ada di tangan kita sekarang ini dan semuanya harus dilakukan sekarang juga. Seberapa banyak waktu yang kita miliki untuk melakukannya?!
Silahkan saja melakukan apapun yang ingin dilakukan. Semua adalah pilihan namun satu hal yang harus selalu diingat adalah jangan pernah lari dari tanggungjawab karena apapun yang dipilih memiliki resiko dan konsekuensinya masing-masing. Persiapkanlah diri dan beranilah untuk menghadapinya.
Semoga bermanfaat!
Salam hangat selalu,
Mariska Lubis
waduh, ternyata bisa dimana saja ya..
Weleh, weleh, jika sampe tergoda seperti itu ya musti dipersiapkan kemungkinan kemungkianan yg terjadi. Musti latihan jurus muka tembok. He.. He..
intinya ya semua harus berani bertanggungjawab atas perbuatan yang memiliki resiko dan konsekuensinya masing-masing…
Awas jangan ain hati he2
Hehehe… Ya jangan mulai…
*main
wah, tulisan ini subyektif sekali!! Jangan bikin kesimpulan dini dong kalau belom survey. Anda menulis ini seolah-olah anda ini orang suci aja. Bercermin dan introspeksi diri dulu sebelum melontarkan tuduhan juga! Siapa anda hanya anda dan Tuhan yang tahu. Tapi biasanya konsultant sex sok suci seperti anda, keluarga sendiri ngga beres juga, karena cenderung ngurusin persoalan sex orang hingga suami sendiri dilupakan. Tanya pada diri sendiri: sukseskah anda mengelola sex anda dengan suami anda!!!
barangkali Anda sudah memiliki riset yang lain ya karena ini adalah hasil riset saya yang saya tulis bukan dengan maksud dan tujuan. Saya bukanlah orang suci dan selalu saya beberkan apa yang terjadi di dalam kehidupan saya kepada semua tanpa saya tutupi karena saya bukan orang yang takut pada nilai manusia. Justru saya ingin semua belajar dari kesalahan saya dan kepada mereka yang lebih tahu tentunya. Saya sadar penuh bahwa saya adalah orang biasa yang tidak tahu apa-apa dan hanya sekedar berusaha memberikan apa yang saya miliki, mau diterima bagus, tidak pun tak masalah. Semua adalah masalah pilihan karena yang bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkannya adalah diri sendiri juga.
Salam hangat selalu…
saya tahu anda bukan orang suci, mungkin? tapi kesucian atau kebaikan = kebenaran adalah tujuan kita pada hakekatnya… orang yang mengatakan anda sok suci semoga menyadari kekeliruannya. terimakasih
tak mengapa… setiap orang berhak untuk mengatakan pendapatnya masing-masing… apalah artinya nilai manusia? tak perlu kita membela diri karena kebenaran itu mutlak pada akhirnya…
terima kasih ya!
Hero, saya sebagai tamu keberatan dengan komentar Anda, karena sebagai tamu pula Anda tidak punya sopan santun, tidak punya etika dan yang lebih parah lagi menurut hemat saya Anda bukan lah orang yg berpendidikan dalam arti yang sesungguhnya. Dan lagi Anda itu yang sebenarnya Anda lah yang SOK SUCI, ibarat MALING TERIAK MALING…
Yg muna depak saja
Saya setuju dengan anda, mba. Saya mengalaminya, dan saya benci mendapati saya spt itu (yacks).
Terlalu buruk (awalnya) buat saya, tapi saya justru mengikuti permainannya (pikir sy yg akan memegang kendali, mengarahkan, meluruskan pikiran kotornya,.. tahunya sy yg kena jaring);
Sensasinya? sy orang yang pasif, dia minta dan pergi pun tidak ambil pusing. Jika sebelumnya sy meladeni itu murni penasaran, untuk kesekian kalinya itu lantaran kasihan (nyenengin orang yg kerap minta), yang berkali-kali itu karena sy nggak mau.. Saya sadar telah bodoh tak berdaya pd modus seperti ini (merasa untung pun tidak, paling enaknya gak kesepian ada yang sms nelpon tiap hari). Sy yakin betul diri ini termasuk orang yang membanggakan rasio, mikir-mikir sampai dibilang picik. Fyi, jika dia pergi begitu saja dan meninggalkan Sex by Phone ini saya senang juga (malu ma moril + agama), tapi kalau dia tetap setia dan memberi niat-niat manis, huh tahulah, sy bisa saja terlena (lagi!)..
just sharing –> choosing –> confusing ;D (yg blkg kidding lho mba)
btw, bukan maen tulisannya. membahas sex tidak dengan culas (kacamata yang susah digunakan.. hehe terkadang orang mendiskreditkan seks cekung framenya ;).
terima kasih untuk kejujuran dan juga masukannya untuk semua… segala sesuatu selalu memiliki hikmah dan manfaatnya meski itu baru disadari kemudian dan tentunya semua adalah pilihan karena kita sendiri yang tahu dan menjalaninya…
terima kasih sekali… saya sangat senang mendapatkan kehormatan ini… salam hangat selalu…
jangan terpancing deh. kalau sudah terperangkap pelan pelan akan hilang norma norma dalam diri kita. Soalnya ini aku alami juga. sulit untuk melepaskannya.
saya wanita umur 25 tahun dan sejak 2 tahun terakhir suka melakukan itu, awalnya iseng aja tetapi kelamaan jadi merasa itu sudah rutinitas, untuk menutupi jati diri saya membuat profil palsu di fb dan banyak yg tertarik pada saya bahkan tidak jarang pula memberikan pulsa yg banyak, saya ingin menghentikan kegiatan itu tapi susah karena saya sering merasa butuh akan itu,
tidak mudah untuk memberanikan diri melepaskan dari segala kebiasaan yang menjadi kebutuhan… bila memang mau keras terhadap diri sendiri pasti bisa… namun semua adalah pilihan… ;D
salam hangat selalu…
Saia sk phone seks,tp kadang sulit dpt pasanganya.
Minta bantuanya bozz…thxs
saya juga sama umur saya 35,, juga meraskan seperti itu ,,, namun lama kelamaan menikmatinya ,, coba coba jadi keterusan
Boleh tw akun fb ny ap? PM aj ke pejantantangguh825@gmail.com
hay farah,,,blh kenal ga
Hobi tak mngkn bza d hlangkn bgtu saja
Huuuffff….ga tau mau bilang apa nih mbak….
Sepertinya sy pernah ada didalam semua lini tulisan ini.
Huuuff…sial…tidak enak rasanya mendapati diri ada dposisi yang membingungkan. 😦
hehehe berjiwa besarlah dan jadikanlah sebagai sebuah masukan untuk bisa menjadikan dirimu lebih baik lagi…
Yupsss..semoga semuanya menjadi lebih baik mbak 🙂
tidak mudah, menghilangkan cetakan kaki disemen yang sudah mengering..
i like sexphon…….
Oke
to bilikml kyknya asik share ID YM,nya donk ,,,,
dear mba mariska,
Saya bekerja jauh dari istri, di sebuah perusahaan yang berada di tengah laut, terkadang saat rindu dan menelpon istri, kami larut dalam pembicaraan sex, (lebih mengenang ml kami sebelumnya) walau kadang sambil tertawa tawa,.. menurut mba wajarkah itu? saya takut ini akan menjadi masalah kejiwaan bagi saya.. namun pekerjaan saya menyebabkan saya sulit bertemu istri disaat hasrat libido ini meninggi..
terimakasih sebelumnya
terima kasih atas semua yg diberikan pd saya
q kenal phonsek wktu q klas 2 stm.skitar 4 thun yg lalu..q sekarang ketagihan.tapi g da seorang cew yg bisa di ajak phonsex,mohon bantuannya..
anda kurang yahud kali tuh sehingga pada kabur mangsa-mangsa anda. silahkan lakukan 3B , silahkan BERUSAHA, silahkan BERDOA (?) silahkan BERCERMIN mungkin itu masalahnya sesuatu yang anda lihat di cermin
Boleh ga gw nyaru tmn ml
Boleh boleh ajja
hay resti
bagus..
bagus bgt artikelnya.. saya mau coba juga dong mbak, bisa tolong kasih saya email mbak farah yang di atas mbak?
pernah skali aja sich coba but blum bnar2 merasakan rasanya, mau coba lg ga tau cari sapa pula….
ada recoment…..
heheheheh
Gaya bahasa penulisannya sepertinya mengacu pada pengalaman pribadi si adminnya yahh ?
wah wah
Makasih sister, semoga bermanfaat bagi tamu yang membaca…
wah, , sangat membingungkan
kenapa bingung……?
sryy bagii aku di dunia ini gk ada yg sempurna. kesempurna’an hnya mlik maha pencipta…. gk mungkiin semua manusiaa masuk surgaa. teruus nerakanya siapa yg menghuni?????
Eh Bacoot Lo pada Buta Sex Semua !!
Sex itu di turutin atas kerja Mata ,Pikiran Dan Tindakan !
klo salah 1 brmasalah smua akan kna getah nya !!!
Jadi Admin ini gak salah Menginfokan Artikel dia !
ribut ajh loe pada,,, yg jlas sex it ajib,, smua manusia gk smpurna,,
yg udh nikah jg msh bs slingkuh, pha lg yg msing pcaran,,
jgn ngomng yg gk2,, pusing gw baca’y..
Bilik ML perhatikan komen anda:
tak mengapa… setiap orang berhak untuk mengatakan pendapatnya masing-masing… (apalah artinya nilai manusia?) (tak perlu kita membela diri) karena kebenaran itu mutlak pada akhirnya…
Pertama ingin sy tegaskan kehormatan harus di jaga dan di bela baik di depan manusia lebih2 di depan Tuhan. Sepintas anda mengacuhkan akan keberadaan anda di komunitas sosial, maka istilah anda (tak perlu kita membela diri), Agama menganjurkan kita di satu sisi jujur, di sisi yang lain menjaga kehormatan dan menutup aib. Dan (apalah artinya nilai manusia?), Anda hidup pada dua sisi sekaligus: individu dan sosial. Dan pernyataan anda akan sangat mudah di pahami oleh publik, lebih-lebih ABG sebagai (value free), atau dg kata lain, ABG akan memahami “Hidup ini suka suka gue – seperti yg di katakan di Bilik ML – gak penting penilain orang dan masyarakat”. Kembali ke istilah anda “segala hal harus di tanggung resikonya”. Termasuk bias dan akibat pernyataan anda. Saran sy jangan jangan terlalu mudah membuat pernyataan, anda akan tanggung jawab di hadapan Tuhan.
Okelah anda memiliki paham fundamental, Tuhan menjadi barometer, tapi ingat hidup ini merupakan harmonisasi ritme vertikal dan horizontal.
Dan juka anda tau bahwa Tuhan tidak suka pada kegemaran membuka aib, dan betapa banyak orang yang menganggap kata katanya remeh/mudah/gampang padahal itu di hadapan Tuhan akan di mintai pertanggung-jawabannya. Pertanyaan mendasar sy: gambar gak kerudung n terlentang di background atas tu siapa????
Semoga Tuhan memberkati anda semua..
(Salam metpen Kualitatif)
Saya hanyalah seoranga manusia biasa yang yakin bahwa saya memiliki berkah atas pemikiran dan rasa sendiri yang membuat saya menjadi manusia. Saya hidup dengan penuh keyakinan bahwa manusia bisa saja salah karena manusia bukanlah Tuhan yang berkphak menentukan surga dan neraka juga dosa dan benar. Kebenaran mutlak hanya ada pada-Nya. Manusia seringkali merasa benar dan baik, bahkan itu pun menjadi keyakinan umum dan budaya tetapi apakah benar sudah demikian menurut Dia?!
Sebuah tulisan memiliki teks dan konteks serta yang tersirat dan tersurat. Bisa dimaklumi bila tidak semua orang sama dan lebih mudah untuk menilai daripada untuk belajar lebih mendalam agar lebih mengerti arti dan makna setiap katanya, bukan hanya berdasarkan teks tetapi juga konteksnya. Bukan hanya dari apa yang tersurat tetapi juga yang tersirat. Mengkaji memang sangat membutuhkan waktu, proses, kerendahan hati, dan tanpa ada penilaian yang mempengaruhi serta membatasi.
Semoga yang terbaik dan terindah selalu….
saya pernah rasakan hal itu tuk yg pertama kali sekitar 1th yg lalu.
berawal dari facebook kemudian tukar no hp kami memulai semuanya.
semakin hari benih rasa kian tumbuh bahkan niat baik telah disusun tuk awal pertemuan setelah beberapa bulan saling mengenal lewat phone.
sebelum semuanya tercapai ternyata kenyataan pahit harus dialami kami berdua.
bukan kerna cinta yg pupus namun takdir ruang dan waktu memisahkan kami.
dan hingga kini rasa itu masih ada.
apakah akan ada efek didiriku jika semua berlarut.?
Kenapa dibiarkan berlarut jika hidup ini terus berjalan. Apakah tujuan dalam hidupmu?
tapi gmn kt menanggapinya.mang benar phon sex kurang baik .tapi jangan terlalu main perasaan.karena cnt dan kasih tak ckp pakai kata dan perasaan tp pakai hati dan pemikiran yng matang.
Hai semua,nma sya agung, sya jg pny pengalaman dlm hal ini,sya knal pertama usia 19,wktu itu tmn chatting sya yg ngajarin, anak kota kembang. Lambat laun emg jd kebutuhan. Namun 1 hal yg menurut sya menarik adalah “Jika kita mendapatkan pasangan PS yg bnr2 tepat”. Saya ada pengalaman ni guys. Pernah saya posting no pribadi d salah satu situs, ada yang nyangkut, cewe chinese sebut saja namanya “Bunga”. Dia orangnya sopan. Pertama dy tlp bukan ngajakin PS tp lebih cinderung curhat. Sekian jam kita ngobrol aku jdi bs menyimpulkan bahwa cewe ini butuh seseorang yang bisa memotivasi dia bwt hal-hal lain jg ya walaupun diujung curhatan selalu qt habiskan dg bercengkrama dan berfantasi. Cukup lama guys aku menjalin hubungan dg dy sekitar 1 tahun setengah, pernah ketemu beneran bbrp kali di jakarta (Karna dy anak sukabumi n aku anak semarang). Banyak lika-likunya guys, terutama soal bagi waktu dan yang paling penting qt g share (PS) sma orang lain. DIa seseorang yang btuh banget support dr cowo, akhirnya selama 1,5 tahun itu qt jg pacaran jarak jauh. Walopun waktuku lebihbanyak bwt perhatiin n support dia, tapi hubungan ini ada hasilnya guys, dulu dia seorang cewe yg depresi karena lingkungan keluarga sekarang dia seorang mahasiswi salah satu universitas di China. Menurut saya sih, mau PS or g itu tergantung pribadi masing2. Kalau kita mendapat orang yg bnr2 tepat saya rasa kegiatan ini jauh lebih bagus dari pacaran yg sembunyi2 berujung pada kehamilan yg tidak diharapkan. Saran saya, selami lebih jauh apa yang menjadi pilihan masing-masing, seks or ga itu tergantung komitmen antarakita dan pasangan kita. Semoga bermanfaat guys…..^^
— Sekali Memulai, akan Berkali-kali Kecanduan-Nya’, Maka-nya Kalau belum Siap dengan Segala Resiko-nya jangan sekali kali Memulai -Nya. —
contoh klo orang blom ml gi mna yh
Salam kenal Bilik ML…
Mohon maaf sebelumnya….
Uraian anda di atas sepertinya hanya memandang kegiatan chat dan phone sex hanya dari sisi negatif saja, dengan menghakimi para pelakunya. Dan itu saya akui sangat benar adanya. Namun, ada sisi positif lain yang saya anggap terlewatkan. Bukan bermaksud mencari pembenaran, tapi menurut saya chat dan phonesex merupakan solusi kegiatan positif bagi pasangan khususnya pasutri yang terpisahkan oleh jarak dan waktu. Seperti yang saya alami sendiri, karena kondisi pekerjaan menjadikan kami terpisah (suami dan istri) di wilayah kerja yang berbeda dan jarak yang sangat jauh dengan kesempatan berkumpul rata-rata hanya sebulan sekali. Di usia kami yang terbilang masih produktif, kegiatan chat dan phonesex sudah merupakan kegiatan rutin sebagai media positif yang kami lakukan untuk mendapatkan kepuasan bersama dan itu sangat seru. Jujur, setiap minggu bisa kami lakukan 3 – 4 kali dan syukur alhamdulillah hubungan kami tetap harmonis meski saat ini terpisah oleh jarak dan waktu.
Tanpa mengurangi rasa hormat, alangkah lebih baik kiranya artikel anda dalam pembahasan bisa lbh obyektif, mendalam, tidak hanya menghakimi salah satu sisi perilaku…Maturnuwun
terus gw harus salto sambil teriak WOW gitu?
*nikmati yg ada
komonikasi apapun kembali kepada tujuan utamanya apakah untuk silaturahmi atau untuk sekedar say hello dan kemudian bla-bla itu terserah pada anda tapi yang jelas semua ini dikaranekan kita merasa nyaman dan membutuhkan dengan kata lain sekali kita masuk dalam komonitas chat sama saja dengan mengiikrarkan diri akan menerima semua akibatnya kira-kira begitu sobat thank
hem…
absen, perkenalan, pendatang br mhn bimbingan.
seks itu amazing loh, haha asal jangan free sex,
Semua ya pd gilaaaa
Jakarta
aku jadi pingin nyoba kalau pas suami lagi keluar kota seperti sekarang. ada yang bisa ajarin aku ga ya. ini nomerku..0857 2763 4690
Is, yang pasti lebih merangsang, memuaskan n kecanduan. Cuma sebelumnya (atau klu dah ngelakonin) ada yg perlu diketahui dulu…
hay..
Yu ps
saya orng baru pertama kali ini pacaran, dan LDR, pacar saya 3 thun lebih tua dari saya, dan dia bilang dalam hubungn kami berjalan pembicaranya selalu formal. terakhir yang di maksud pembicaran non formal adalah sejenis phoe sex… saya singkuh untuk melakukanya, tapi dia bisa mengerti mungkin berlahan-lahan katanya… apa yang harus saya lakukan, mencoba belajar untuk mengimbanginya atau seharusnya itu bukan hal yang wajar dilakukan terlebih lagi kami belum menikah. meski pun komitmet kami keasah pernikahan…???
apakah dia hanya mengetes saya saja, karena saya memang belum pernah pacaran dan baru kali ini atau bagaimana….
harap input dan masukan dari segala pihak, karena saya benar-benar ingn tau kebedaran dan kelayakanya…
ya
Hati-hati tar ketahuan
tapi pengen coba…akh..
mantapp
hahah
hae,,, lam kenal
ini artikel tujuannya kemana sebenernya???
ini curhat pribadi yaaaa??
klo urusan phone sex dan selingkuh harusnya dibahas dalam tema yg berbeda.
klo kaya begini jadi cape+bingung bacanya
awal sexs yg pling mggairahkan itu di awali dr mana ea..?
Seruan baca comen’a , drpd artikel’a,,,,
#lanjutkaaaaannnn,,,,,,,
nyimak aj dech walo agk pusing…
comment’a macam-macam n gk sejalur….
lumyan bisa cari tmen n knalan baru,,juga curhatan n shering
Hmmm ,betul , betul , betul…
Phone sek
mantap kata katax bikin kajung
hua.. ha.. ha.., Saya ketawa membaca komentar rekan-rekan yang merasa kena sindir.., kemudian bermaksud membela diri dengan menyinggung balik… Tapi jadi kelihatan lucu cara berfikirnya… ya.. begitulah sebagian besar dari kita pada dewasa ini… tidak terlihat pola berfikir yang konstruktif. Asal bisa juga menyinggung, walau tanpa etika berkomunikasi… tapi merasa paling beretika.. Saya tidak (dan belum ingin) mengenal ponesex… terhadap orang lain yang bukan pasangan Saya. Bukan karena apa… hanya saya merasa hal itu juga bentuk lain dari sebuah pengingkaran terhadap sebuah kesepakatan yang telah diikrarkan bersama pasangan kita dalam suatu upacara yang kita yakini sebagai suatu ritual yang sakral… (menurut saya sendiri ya..??!). Tapi kalau saya memilih menggunakan ponesex sebagai salah satu bentuk komunikasi keintiman saya bersama pasangan saya, yang disebabkan oleh kondisi fisik yang berjauhan karena tugas yang memaksa… ya.. itulah bentuk keintiman kami sebagai sepasang kekasih… tidak ada masalah. Paling juga malu kalau ada kawan yang kebetulan mendengar atau membaca sms itu… tapi itu hak saya…, orang lain tidak punya hak untuk menyebarluaskan.!!
Sementara Bilik ML mengemukakan pandangannya (hasil olah fikirnya ataupun pengalamannya) menyoroti dari sudut pandangnya, yang coba disejajarkan dengan gandar nilai-nilai yang ada, terhadap pone sex yang dilakukan oleh mereka yang bukan berpasangan secara sah… (kalau saya tidak salah tangkap pesan dari artikel tersebut), maka itu adalah haknya untuk berpendapat. Kita selaku pembaca, ya silahkan dinikmati kalau nikmat… buang saja kalau terasa sepet… boleh tersenyum kecut kalau merasa digelitik… ya.. semua itu terserah anda.. Bilik ML saya rasa tidak menghasut agar kita “menghakimi” mereka yang ber pone sex tidak dengan pasangannya sendiri… hanya mengemukakan dari sudut pandangnya saja… Kalau merasa ada baiknya, ya diambil dan dimanfaatkan… kalau tidak ada… ya acuhkan saja… (itu menurut saya..). Tapi setidaknya, dengan membaca artikel itu setidaknya ada yang mengingatkan kepada kita, bahwa ada nilai-nilai yang seharusnya menjadi pedoman kita dalam memilih pilihan kita dalam berbuat… he.. he.. he.. mari kita seruput wedang jahenya… biar dada terasa hangat…. SELAMAT TAHUN BARU 2014….untuk kita semua..
Ikutan dong……..
No coment
hmm…manteb……http://ragamsolusikoe.blogspot.com
god
Sya seorang wanita 28 tahun dan sdh menikah sebelumnya saya adalah seorang wanita yang lugu dan tidak terlalu peduli dgn penampilan dan bentuk tubuh saya begitu juga dengan kehidupan seks saya dengan suami saya tidak terlalu menikmati bahkan kami sering bertengkar karena saya sering menolak untuk melayani suami tapi semua berbeda saat saya mengenal sex chat saya bertemu dngn beberapa orang di dunia maya yg usianya lebih muda dan melakukan itu… entah mengapa saya mulai berubah saya jd peduli dgn penampilan dan mulai menurunkan bb saya bisa dibilang saya jd jauh menarik dari sebelumnya begitu jg dgn kehidupan seks saya dengan suami sekarang setiap suami meminta sy tdk pernah menolak bahkan sering saya yg meminta dan saya juga menikmati kehidupan seks saya dengan suami.. Saya tau apa yg sy lakukan tdk benar tapi saya tidak tau apa yg harus saya lakukan sekarang..
Ditha,
Chat sex memang bisa membuat diri tertantang dan menjadi lebih bergairah. Namun, sebetulnya tidak perlu lewat chat sex dgn orang lain jg bisa, dgn suami sendiri kan gpp. Coba jg melakukan tantangan2 baru dengan suami lewat kegiatan2 yang mendebarkan spt melakukan seks di tempat2 baru dan “sulit”. Pasti akan berbeda.
Salam hangat.
maaf ya …
tapi sarannya kurang jelas di otak gue
hati hati dgan hati. hehe…
Thats right…!!! Tulisan yg baik dan baguuss… i like it…